Beranda / Sosial / VIRAL! Pungli Wira Wiri Terbongkar, Wali Kota Eri Cahyadi Murka: “Surabaya Tidak Boleh Dikuasai Preman!”

VIRAL! Pungli Wira Wiri Terbongkar, Wali Kota Eri Cahyadi Murka: “Surabaya Tidak Boleh Dikuasai Preman!”


SURABAYA Suaraperistiwa.web.id– Praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan transportasi publik Kota Surabaya akhirnya terbongkar setelah video pengakuan warga bernama Bagas Fradana (26) viral di media sosial. Video tersebut membuka dugaan penipuan bermodus “uang pengganti trayek” yang menyeret oknum petugas Wira Wiri.


Tak butuh waktu lama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi langsung turun tangan. Pada Jumat (26/12/2025), ia memanggil pelaku dan korban ke Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) untuk mengungkap fakta sebenarnya. Hasilnya, terkuak bahwa Bagas—pedagang pasar sekaligus driver ojek online asal Tambak Asri—telah diperas Rp4 juta oleh oknum bernama Yasikin dengan janji palsu bisa bekerja sebagai kru Wira Wiri

.
Eri Cahyadi Tegas: “Daftar Wira Wiri Nol Rupiah!”
Di hadapan publik, Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan tidak ada pungutan sepeser pun dalam proses rekrutmen kru transportasi di bawah Pemkot Surabaya, baik Wira Wiri maupun Suroboyo Bus.


“Saya tegaskan, tidak ada uang satu sen pun untuk daftar Wira Wiri atau Suroboyo Bus. Tidak ada istilah ganti trayek. Kalau ada yang minta uang, itu penipuan,” tegas Eri.


Ia menjelaskan, trayek angkutan yang izinnya mati otomatis gugur secara hukum, sehingga tidak bisa diperjualbelikan. Praktik seperti ini dinilai menyesatkan dan meresahkan warga kecil yang sedang mencari pekerjaan.


Oknum Diskors, Uang Dikembalikan—Korban Justru Diangkat Jadi Kru
Sebagai langkah tegas, Pemkot Surabaya menjatuhkan sanksi skorsing selama 3 bulan kepada Yasikin serta mewajibkan pengembalian uang Rp4 juta secara utuh kepada korban.


Meski korban memilih memaafkan sehingga proses pidana tidak dilanjutkan, sanksi administratif tetap berjalan. Bahkan, sebagai bentuk apresiasi atas keberanian melawan pungli, Bagas justru diangkat menjadi helper Wira Wiri dengan status pekerja kontrak.


“Karena Mas Bagas berani jujur dan melapor, saya jadikan dia helper Wira Wiri. Saya minta dia amanah menjaga warga Surabaya,” ujar Eri


900 Sopir Dikumpulkan, Pemkot Ultimatum: Laporkan Pungli!
Kasus ini menjadi alarm keras bagi Pemkot Surabaya. Eri Cahyadi memastikan akan melakukan pembenahan total sistem transportasi, termasuk mengumpulkan 900 sopir dan helper di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) untuk pengarahan dan evaluasi ketat.


“Surabaya tidak boleh ada preman dan pungli. Masuk Pemkot harus lewat jalur resmi, tes kesehatan, tes narkoba, dan seleksi. Kalau ada yang minta uang, laporkan langsung ke saya,” tegasnya.


Pengakuan Korban: Dijanjikan Kerja, Uang Raib
Bagas mengungkap, peristiwa bermula pada Agustus 2025, saat ia mendapat tawaran kerja dari penumpang ojek online yang kemudian mengenalkannya pada Yasikin. Ia diminta Rp8 juta, namun baru mampu menyetor Rp4 juta secara bertahap.


Janji kerja yang seharusnya dimulai Oktober terus molor hingga Desember tanpa kepastian. Merasa ditipu, Bagas akhirnya mengunggah bukti transaksi dan pengakuan ke media sosial—hingga viral dan memantik reaksi Pemkot.


“Saya berterima kasih kepada Pak Wali Kota. Saya akan bekerja amanah dan sungguh-sungguh,” ujar Bagas.


Kasus ini menjadi peringatan keras: pungli di Surabaya bukan hanya dibongkar, tetapi dilawan secara terbuka.

Jurnalis: Lutfia

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *